Kamis, 11 Oktober 2012

FILOSOFI TELUR, WORTEL, DAN KOPI, DALAM MENGHADAPI MASALAH


Setiap orang yang masih bisa  merasakan indahnya nikmat yang Allah berikan di dunia ini, tentunya juga menghadapi suatu keadaan dimana keadaan tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Artinya, semua orang yang  masih hidup di dunia ini, pasti mempunyai masalah yang harus dihadapi. Masalah tersebut melengkapi jalan kehidupan kita. Tetapi bukan berarti Allah tidak rela membiarkan kita hidup bahagia di dunia ini tanpa masalah, melainkan Allah sedang memberikan tawaran kepada hambanya  untuk memilih. Ya,, agar hambanya memilih jalan untuk menyelesaikan masalah tersebut.  Apakah masalah tersebut akan dihadapi dengan cara yang ma’ruf, atau dengan cara yang munkar, atau pertengahan antara ma’ruf dengan munkar. Lagi-lagi kita harus memilih menurut cara kita, dan nantinya kita juga yang akan merasakan buah dari pilihan kita tersebut dengan  melihat  apakah masalah tadi terselesaikan dengan baik , atau sebaliknya. Tetapi sebenarnya, Allah tidak diam saja melihat kita berpusing-pusing dalam menyelesaikan masalah tersebut.  Artinya, Allah  telah mengajari dan membimbing kita dalam menyelesaikan masalah.  Tidak lain dan tidak bukan  adalah kita harus selalu berpegang teguh pada ayat-ayat Allah, baik ayat qouliyah yang berupa Qur’an, dan ayat kauniah yang berupa ciptaan-ciptaan Allah di dunia ini .Tidak ada masalah yang tidak Allah jelaskan di dalam firmannya.  Tergantung kita mau mencari dan mempelajari bimbingan Allah tersebut  atau tidak.

Ada sebuah cerita yang cukup menarik tentang masalah.  Seorang anak, mengeluh kepada ayahnya, dia mengeluh karena terlalu banyak masalah yang ia hadapi, masalah itu selalu bertambah disetiap harinya, kadang seperti keluar dari mulut buaya, lalu masuk ke mulut harimau.  Dia tidak tau kenapa Allah selalu memberinya masalah yang bertubi-tubi. Untuk menjawabnya, sang ayah menyuruh kepada anak untuk mengambil telur , wortel, dan kopi yang semuanya masih mentah.  Sang ayah menyuruhnya untuk merebus ketiga material tersebut. Setelah matang, sang ayah mengatakan  “Jadi seperti itu lah orang hidup dengan masalah, apakah dia akan menjadi  seperti telur, atau wortel, atau kopi”
Nah, dari filosofis  telur, wortel, dan kopi tersebut, ada hikmah besar dan bermanfaat yang bisa kita ambil.  Telur  yang  dalam keadaan mentah  merupakan materi yang sangat lembut,  setelah direbus dengan api yang panas, dia lantas akan mengeras. Jika hal tersebut kita implikasikan kepada manusia, Ada manusia yang pada awalnya dia mempunyai sifat yang sangat lembut, halus dalam tingkah lakunya,mudah menerima kebenaran,  taat kepada perintah agama, dan bisa bermanfaat bagi orang lain.  Tetapi setelah  diuji oleh Allah dengan masalah, justru orang tersebut  malah menjadi sosok yang keras,dan  tidak bisa menerima kebenaran.
Kemudian ada juga orang yang pada asalnya dia memiliki sifat yang teguh, percaya diri, istiqamah dalam kebenaran, tetapi setelah menghadapi masalah, justru semua sifatnya itu menjadi lebur, dia menjadi orang yang tidak mempunyai  kepercayaan diri, keteguhan hati, dan mudah menerima hasutan dari orang lain. Hal tersebut dianalogikan seperti sebuah wortel yang tadinya keras, setelah direbus dengan air panas, dia menjadi sangat lembek.
Cerita tentang telur dan wortel diatas, menggambarkan bahwa orang yang seperti itu, termasuk orang yang gagal dalam menghadapi masalah. Dia salah dalam  memilih jalan untuk menyelesikan  masalah. Mulai dari cara memandang, cara menyikapi, dan menghadapi masalah tersebut. Dia tidak menghadapi masalah tadi dengan cara yang ma’ruf, seihingga hasilnya pun tidak ma’ruf, justru menjadikan dia lebih buruk dari sebelumnya. Orang seperti inilah yang dikatakan oleh Rasulullah sebagai orang yang merugi. Dan orang seperti ini, cenderung dia akan selalu mencela dan menyalahkan masalah. Na’udzubillahi min dzalik…
Berbeda dengan kopi yang  dalam keadaan mentah, dia tidak enak untuk dimakan, baunya kurang sedap, bentuknya tidak baik, dan tidak terlalu bermanfaat bagi orang lain. Tetapi setelah direbus, dia akan menjadi harum, enak diminum, dan banyak manfaatnya bagi manusia. Inilah yang seharusnya kita jadikan teladan. Seseorang yang tadinya tidak terlalu bermanfaat bagi orang lain, akan tetapi setelah menghadapi masalah yang besar, dia menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Hal ini karena dia menghadapi masalah tersebut dengan cara  yang ma’ruf. Dia berhasil  memilih jalan yang dalam untuk menghadapi masalah. Dan orang seperti inilah yang tidak akan pernah menyalahkan masalah, tetapi justru ia akan berterimakasih kepada maslah yang telah membawa dia menjadi pribadi  yang lebih baik.
Sedangkan  kita,,,telur, wortel, ataukah kopi???
Title: FILOSOFI TELUR, WORTEL, DAN KOPI, DALAM MENGHADAPI MASALAH; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

2 komentar:

Terimakasih telah membaca..dimohon masukannya ya.. :)