Rabu, 22 Agustus 2012

Islam dan Lingkungan Hidup


Allah berfirman dalam al-Qur’an surat al-ghasiyah ayat 17-20 yang berbunyi :
eqqa

أَفَلا يَنْظُرُونَ إِلَى الإبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ     وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ     وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ   وَإِلَى الأرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Artinya : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?  Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?  Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?”

Dengan membaca ayat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah s.w.t. selalu menyeru ummatnya untuk selalu memperhatikan lingkungan ciptaannya. Dan Allah melarang membuat kerusakan dimuka bumi. Sebagaimana firmannya dalam al-Qur’an surat al-a’raf ayat 56 yang berbunyi :
وَلا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”  (A’raf: 56)

Allah melarang manusia untuk berbuat kerusakan di muka bumi ini dengan bentuk kerusakan apapun, besar ataupun kecil. Di antara contoh kerusakan adalah membunuh, merusak atau menghancurkan rumah-rumah tempat tinggal, menebangi pohon, merusak saluran air, dan di antara bentuk kerusakan di bumi adalah terjatuhnya seseorang dalam kekufuran dan  kemaksiatan. Bahkan, saat kaum muslimin menaklukkan suatu negeri, mereka di larang untuk menghancurkan rumah-rumah penduduk atau merusak pepohonan yang ada kecuali untuk maslahat tertentu. Al Auza’i berkata, “Abu Bakar melarang pasukan kaum muslimin untuk menghancurkan rumah-rumah penduduk suatu negeri atau menebang pepohonan yang ada”
Allah telah menjadikan manusia khalifah {pemimpin], untuk menjaga alam ini. Maka dari itu, kita wajib menjaga dan merawatnya dan jangan sampai alam ini rusak. Karena apabila rusak bukan saja orang yang merusak yang dapat celaka akan tetapi semua manusia akan menanggung akibatnya. Kalau Alam ini rusak akan terjadi bencana yang menimpa seluruh umat manusia yang berada di daerah bencana tersebut, contohnya akibat penebangan hutan maka akan terjadi tanah longsor dan banjir, bahkan seluruh ummat manusia yang ada di muka bumi ini. Contoh kerusakan yang terjadi pada atmosfir bumi akan berakibat matinya biota laut yang menumbuhkan terumbu karang, pemanasan global, kekeringan, surutnya permukaan laut, mencairnya es di kutub dan sebagainya. Dalam hal ini, Allah menjelaskan di dalam al-Qur’an surat al-Anfal ayat 25:
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya: “Dan takutlah kamu sekalian pada fitnah (cobaan) yang menimpa tidak khusus kepada orang yang dzolim diantara kamu saja.  Dan ketahuilah bahwa Allah sangat pedih siksanya”.

Oleh sebab itu kita harus menjaga lingkungan hidup kita dengan cara tidak semena-mena. Kita dianjurkan untuk rajin menanam pohon. Abu bakar Siddiq di usianya yang sudah mulai menua selalu rajin menanam pohon. Ada protes ketika melihat Abu Bakar menanam pohon Mengapa Abu Bakar menanam pohon yang tidak mungkin baginya untuk menikmati hasilnya, karena mengingat usianya yang tidak mungkin lagi untuk menunggu hasil pohon tersebut sampai berpuluh-puluh tahun. Abu Bakar menjawab karena dia hendah beribadah kepada Allah. Menanam pohon adalah Ibadah dan Abu bakar ingin dirinya tercatat dihari kiamat sebagai orang yang beribadah dengan menanam pohon.
Marilah kita sebagai seorang muslim senantisa menjaga dan melindungi lingkungn kita dari kerusakan-kerusakan yang diperbuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Title: Islam dan Lingkungan Hidup; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah membaca..dimohon masukannya ya.. :)