Kamis, 24 Januari 2013

IBNU KATSIR



A.    Nama Lengkap dan Nasabnya
Nama lengkapnya adalah Abu al-Fida’ Imaduddin Isma’il bin Umar bin Katsir al-Qurasyi al-Bushrawi ad-Dimasyqi, lebih dikenal dengan nama Ibnu Katsir. Adapun Ismail Ibnu Katsir merupakan anak yang paling bungsu. Beliau dinamai Ismail sesuai dengan nama kakaknya yang paling besar yang wafat ketika menimba ilmu di kota Damaskus sebelum Beliau lahir. Beliau juga mendapat julukan Al-Hafizh, Al-Hujjah, Al-Muarrikh, dan Ats-Tsiqah. Ibnu Katsir lahir pada tahun 701 H (1301 M) di sebuah desa yang menjadi bagian dari kota Bashra di Negeri Syam. Ayahnya meninggal pada waktu ia masih berusia 6 tahun. Oleh karena itu, sejak tahun 706 H/1306 M ia hidup bersama kakaknya di Damascus.


B.     Riwayat Pendidikan
Ibnu Kasir tumbuh dewasa dan mulai belajar di Damascus. Beliau banyak belajar dari para ulama besar. Guru pertamanya adalah Burhanuddin al-Fazari (660-729 H/ 1261-1328 M) yang menganut madzhab Syafi’i. Tidak lama setelah itu, beliau  berada di bawah pengaruh Ibnu Taimiyah (w. 728 H/ 1328 M). Ia juga belajar hadis dari gurunya, yaitu  az-Dzahabi  (Muhammad bin Ahmad ; 1274-1348). Ia mendengar hadis dari ulama-ulama Hedzjaz dan mendapat ijazah dari al-Wani, serta mendapat asuhan dari ahli ilmu hadis terkenal di Syam, Jamaluddin  Yussuf bin Zakki al-Mizzi (w.742H/1342 M), mertuanya sendiri. Beliau juga menimba ilmu dari Isa bin Muth’im, Ibnu Asyakir, Ibnu Syairazi, Ishaq bin Yahya bin al-Amidi, Alamuddin Al-Qashim bin Muhammad Al-Barzali, dan Ibnu Zarrad.
Pergaulan dengan gurunya ini membuahkan bermacam faedah yang turut membentuk keilmuannya, akhlaknya dan tarbiyah kemandirian dirinya yang begitu mendalam. Karena itulah beliau menjadi seorang yang benar-benar mandiri dalam berpendapat. Beliau akan selalu berjalan sesuai dengan dalil, tidak pernah ta’assub (fanatic) dengan madzhabnya, palagi madzhab orang lain, dan karya-karya besarnya menjadi saksi atas sikapnya ini. Beliau selalu berjalan diatas sunnah, konsekuen mengamalkannya, serta selalu memerangi berbagai bentuk bid’ah dan fanatic mazhab.

C.    Prestasi, Keilmuan, dan Karya-karyanya
 Untuk jangka waktu yang cukup panjang, ia hidup di Suriah sebagai orang yang sederhana dan tidak popular. Popularitasnya dimulai ketika ia terlibat dalam penelitian untuk menetapkan hukum terhadap seorang zindik yang didakwa menganut paham  hulul (inkarnasi). Penelitian itu diprakarsai oleh gubernur Suriah, Altunbuga an-Nasiri di akhir tahun 741 H/1341 M. Sejak itu berbagai jabatan penting didudukinya sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya. Ibnu Katsir adalah seorang ulama yang terkenal di bidang ilmu tafsir, hadis, sejarah, dan fiqih. Ia juga menjadi guru besar di Masjid Umayyah Damaskus, juga aktif menulis buku tafsir, buku fiqih, hadis, dan buku sejarah.
a.      Bidang tafsir
            Dalam bidang tafsir, pada tahun 1366 ia diangkat menjadi guru besar oleh Gubernur Mankali Bugha di masjid Umayyah, Damascus. Dalam ilmu tafsir, ia mempunyai metode tersendiri. Menurutnya, tafsir yang paling benar adalah :
1.      Tafsir al-Qur’an dengan al-Qur’an sendiri.
2.      Bila penafsiran al-Qur’an dengan al-Qur’an tidak didapatkan, maka al-Qur’an harus ditafsirkan dengan hadis Nabi s.a.w. , karena menurut al-Qur’an sendiri, Nabi s.a.w. memang diperintahkan untuk menerangkan isi al-Qur’an.
3.      Jika yang kedua tidak didapatkan, maka al-Qur’an harus ditafsirkan oleh pendapat-pendapat para sahabat, karena merekalah orang yang paling mengetahui konteks sosial turunnya al-Qur’an.
4.      Jika  yang ke tiga juga tidak dapat ditemukan, pendapat para tabi’in perlu diambil.
Karyanya dalam bidang tafsir adalah Tafsir al-Qur’an al-Karim dalam sepuluh jilid. Tafsir ini merupakan salah satu tafsir klasik al-Qur’an yang menjadi pegangan kaum Muslimin selama berabad-abad. Ibnu Katsir telah melakukan suatu kajian tafsir dengan sangat teliti, dilengkapi dengan hadis-hadis dan riwayat-riwayat yang masyhur. Kecermatan dan kepiawaiannya dalam menafsirkan Kitab Suci al-Qur’an yang mulia, menjadikan Tafsir Ibnu Katsir sebagai kitab rujukan di hampir semua majelis kajian tafsir di seluruh dunia Islam. Semua itu karena buku ini memperbaiki penjelasan, menjauhkan hadis-hadis dhaif (lemah) dan maudhu’, serta menghapus kisah-kisah Israiliyat (bersumber dari Yahudi dan diragukan kebenarannya). Di samping itu, juga membersihkan konsep-konsep yang berbau khurafat, menjelaskan pembahasan sekaligus tujuannya melalui beberapa ulasan yang menonjolkan aqidah kaum salaf yang memperlihatkan dengan jelas tiga jenis tauhid: rububiyah, uluhiyah, serta tauhid nama (asma) dan sifat Allah. Namun satu hal yang tidak dapat dipungkiri, kedalaman kajian dan terjadinya banyak pengulangan di dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir menjadikan kitab itu tebal dan berjilid-jilid. Atas dorongan para ulama Yaman, Maroko, Mesir, Arab Saudi, dan Libanon, akhirnya Muhammad Nasib ar-Rifa’I (seorang ulama asal Suriah) meringkas kitab tafsir itu menjadi hanya empat jilid saja. Penerbit Gema Insani telah menerjemahkan dan menerbitkan keempat jilid lengkap buku Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir itu.
Tentang Tafsir Ibnu Katsir ini, Muhammad Rasyid Ridha menjelaskan:
“Tafsir ini merupakan tafsir paling masyhur yang memberikan perhatian besar terhadap apa yang diriwayatkan dari para mufassir salaf. Tafsir ini juga menjelaskan makna-makna ayat dan hukum-hukumnya serta menjauhi pembahasan i’rab dan cabang-cabang balaghah yang pada umumnya dibicarakan panjang lebar oleh para mufasir, juga menjauhi pembicaraan yang melebar pada ilmu-ilmu lain yang tidak diperlukan dalam memahami Qur’an secara umum atau memahami hukum dan nasehat-nasehatnya secara khusus.”
Beliau juga menulis buku berjudul Fadha’il al-Qur’an (Keutamaan al-Qur’an) yang berisi ringkasan sejarah al-Qur’an.
b.      Bdang ilmu hadis
Dalam bidang ilmu hadis, pada tahun 748 H/ 1348 M ia menggantikan gurunya  az-Dzahabi  (Muhammad bin Ahmad ; 1274-1348) sebagai guru di Turba Umm Shalih (Lembaga Pendidikan), dan pada tahun 756 H/1355 M ia diangkat menjadi kepala Dar al-Hadis al-Asyrafiyah ( Lembaga Pendidikan Hadis), setelah hakim Taqiuddin as-Subki (683-756 H/1284 1355 M) meninggal dunia. Semasa muda, Imaduddin Isma’il menduduki banyak jabatan penting di bidang pendidikan.
Ibnu Kasir memang banyak berkarya dalam ilmu hadis. Karyanya yang terpenting dalam ilmu hadis antara lain adalah
1.      Kitab Jami’ al-Masanid wa as-Sunan (kitab penghimpun musnad dan sunan ), sebanyak delapan jilid, yang berisi nama-nama para sahabat yang meriwayatkan hadis-hadis yang terdapat dalam musnad imam Hambali.
2.      Al-Kutub as-Sittah
3.      At-Takmilah fi Ma’rifat as-Shigat wa ad-Dhu’afa wa al-Mujahal (pelengkap dalam mengetahui rawi-rawi yang tsiqat, lemah, dan kurang dikenal.
4.      Al-Mukhtasar, yang merupakan ringkasan dari Muqaddimah Ibnu Shalah.
5.      Adillah at-Tanbih li ‘Ulum al-Hadis, yang lebih dikenal dengan nama al-Ba’is al-Hadis.

c.       Bidang sejarah
Ada sekurang-kurangnya tiga buku yang ditulis oleh Ibnu Kasir, diantaranya :
1.      Al-Bidayah wa an-Nihayah, 4 jilid.
2.      Al-Fusul fi Sirah ar-Rasul, dan
3.      Tabaqat asy-Syafi’iyah
Kitab sejarahnya yang dianggap paling penting dan terkenal adalah judul yang pertama. Ada dua bagian besar sejarah yang tertuang menurut buku tersebut, yakni sejarah kuno yang menuturkan mulai dari riwayat penciptaan hingga masa kenabian Rasulullah s.a.w., dan sejarah Islam mulai dari periode dakwah Nabi ke Makkah hingga pertengahan abad ke-8 H. Kejadian yang berlangsung setelah hijrah disusun berdasarkan tahun kejadian tersebut. Tercatat, kitab Al-Bidayah wa an-Nihayah merupakan sumber primer terutama untuk sejarah Dinasti Mamluk di Mesir. Dan karenanya kitab ini seringkali dijadikan bahan rujukan dalam penulisan sejarah Islam.
d.      Bidang fiqih
Dalam bidang fiqih, ia dijadikan tempat berkonsultasi oleh para penguasa dalam persoalan-persoalan hukum dan persoalan-persoalan tata pemerintahan dan kemasyarakat yang terjadi kala itu. Seperti dalam pengesahan keputusan yang berhubungan dengan korupsi (1358) dan untuk mewujudkan rekonsiliasi dan perdamaian setelah terjadinya perang saudara atau pemberontakan Baydamur (1361), serta dalam menyerukan jihad (1368-1369). Dalam hal yang terakhir ini , ia menulis sebuah kitab fiqih berjudul al-Ijtihad fi Talab al-Jihad. Ia juga menulis kitab fiqih didasarkan kepada al-Qur’an dan hadis. Akan tetapi, kitab ini tidak selesai, hanya sampai pada bab Haji dalam bagian ibadah. Berkenaan dengan persoalan jihad, ia banyak memperoleh inspirasi dari kitab ibnu Taimiyah as-Siyasah as-Syar’iyyah (Politik Hukum).
D.    Kesaksian Para Ulama
Kealiman dan keshalihan sosok Ibnu Katsir telah diakui para ulama, baik di zamannya maupun ulama sesudahnya. Al-Imam Adz Dzahabi berkata bahwa Ibnu Katsir adalah seorang mufti (pemberi fatwa), muhaddits (ahli Hadits), ilmuan, ahli fiqih, ahli tafsir dan beliau mempunyai karangan yang banyak dan bermanfaat.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani berkata bahwa beliau adalah seorang yang disibukkan dengan Hadits, menelaah matan-matan dan rijal-rijal (perawinya), ingatannya sangat kuat, pandai membahas, kehidupannya dipenuhi dengan menulis kitab, dan setelah wafatnya, manusia masih dapat mengambil manfaat yang sangat banyak dari karya-karyanya.
Salah seorang muridnya, Syihabuddin bin Hajji berkata, “Beliau adalah seorang yang paling kuat hafalannya yang pernah aku temui tentang matan hadits, dan paling mengetahui cacat hadits serta keadaan para perawinya. Para sahabat dan gurunya pun mengakui hal itu. Ketika bergaul dengannya, aku selalu mendapat manfaat (kebaikan) darinya.”
Al-Allamah Al-Aini berkata, “Beliau adalah rujukan ilmu tarikh, hadits dan tafsir.”

Ibnu Habib berkata, “Beliau Masyhur dengan kekuatan hafalan dan redaksi yang bagus, dan menjadi rujukan ilmu tarikh, hadits maupun tafsir.”

E.     Wafatnya
            Ia  wafat beberapa tahun setelah menulis al-Ijtihad fi Talab al-Jihad tersebut, yaitu pada tahun 774 H (1372) di Damaskus, dan dikuburkan di pemakaman sufi bersebelahan dengan makam gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Title: IBNU KATSIR; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah membaca..dimohon masukannya ya.. :)